TITRASI ASAM CUKA DALAM BOTOL CUKA MAKAN MELALUI METODE TITRASI ASAM BASA
Lidya Natalia (25)
Luis Lusiano (26)
Medytia Felix (27)
Mega Juliana P (28)
XI IPA 3
SMA XAVERIUS 1 JAMBI
Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Tuhan Yang Maha Esa.Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas laporan Kimia, laporan ini merupakan laporan tugas terakhir pelajaran kimia kelas XI IPA.
Laporan ini membahas "Titrasi Asam Cuka Dalam Botol Cuka Makan Melalui Metode Titrasi Asam Basa". Penulis sangat berharap karya tulis ini dapat membantu kita untuk memahami pelajaran kimia
Dalam penyusunan tugas atau laporan ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, serta guru pembimbing Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan, S.Si, M.Pd sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi.
Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa. kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada guru pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Luis Lusiano
Tujuan Praktikum
1. Menentukan konsentrasi dan kadar larutan menggunakan titrasi asam-basa.
2. Mengetahui titik ekuivalen dan titik akhir titrasi-basa.
Luis Lusiano
Manfaat Praktikum
Pengetahuan siswa menjadi lebih bertambah dalam menentukan konsentrasi asam/basa dari suatu larutan yang diujikan sehingga diharapkan dapat bermanfaat pada kehidupan sehari-hari.
Luis Lusiano
Teori Dasar
Larutan cuka merupakan larutan yang memiliki kandungan asam asetat 3% sampai 8% yang diencerkan bersama aur, dan yang merupakan larutan asam yang dibuat dari reaksi oksida etanol CH3CH2OH. Larutan cuka umumnya dipakai untuk keperluan rumah tangga seperti pelengkap masakan dan lain-lain. Komponen utama cuka adalah asam asetat yang disebut juga asam etanoat (CH3COOH).
Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma makanan. Asam cuka ataupun asam asetat memiliki rumus empiris C2H4O2. Asam asett juga merupakan salah satu asam karbosilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya terdisosiasi menjadi ion H+ dan CH3COOH. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietinail terfalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat.
Asam asetat tidak hanya sebagai penyedap makanan tetapi sebagai diproduksi dalam jumlah besar untuk kegunaan lain. Asam asetat bisa diproduksi dalam berbagai konsetrasi. Dalam bentuk murni, asam asetat dikenal sebagai asam asetat glasial karena mengkristal dalam suhu dingin. Bentuk asam ini sangat korosif dan bisa berbahaya jika mengenai kulit sehingga orang yang bekerja menggunakan senyawa ini harus menggunakan alat pelindung.
Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma makanan. Asam cuka ataupun asam asetat memiliki rumus empiris C2H4O2. Asam asett juga merupakan salah satu asam karbosilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya terdisosiasi menjadi ion H+ dan CH3COOH. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietinail terfalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat.
Asam asetat tidak hanya sebagai penyedap makanan tetapi sebagai diproduksi dalam jumlah besar untuk kegunaan lain. Asam asetat bisa diproduksi dalam berbagai konsetrasi. Dalam bentuk murni, asam asetat dikenal sebagai asam asetat glasial karena mengkristal dalam suhu dingin. Bentuk asam ini sangat korosif dan bisa berbahaya jika mengenai kulit sehingga orang yang bekerja menggunakan senyawa ini harus menggunakan alat pelindung.
Mega Juliana P
Alat dan Bahan
Alat :
- Tabung Erlenmeyer (2 buah)
- Pipet tetes
- Tabung Pengukur
- Tabung biasa (2 buah)
- Cuka (1 botol)
- Air mineral
- NaOH
- PP
- BTB
- HCl
Medytia Felix
Sumber : Mega Juliana P
Metode Praktikum
1. Foto dan catat cuka botol berkadar 25%
Sumber : Mega Juliana P
2. Ambil 5ml cuka botol, tambahkan air 90 ml lalu aduk homogen
Sumber : Mega Juliana P
3. Ambil 5ml dari larutan langkah (2) masukkan ke dalam 2 buah erlenmeyer
Sumber : Mega Juliana P
4. Tambahkan 3 tetes indikator PP -> titrasi dengan NaOH 0,1340 M menggunakan pipet tetes (1 tetes = 0,05 ml). Titrasi hingga warna mencapai TAT (Titik Akhir Titrasi) yaitu pink muda yang permanen dan foto saat mencapai TAT.
Sumber : Mega Juliana P & Medytia Felix
5. Catat Volume NaOH yang diperlukan(lakukan 2 kali)
6. Lakukan hal yang sama dengan menggunakan indikator BTB (TAT dicapai saat terjadi perubahan warna dari kuning muda ke hijau muda yang permanen)
Sumber : Mega Juliana P & Medytia Felix
7. Foto dan catat NaOH pada buku jurnal anda
Medytia Felix
Hasil Praktikum
Sumber : Mega Juliana P
Mega Juliana P
Perhitungan
Lidya Natalia
Hitungan PP ( Phenolphtalein ) :
Hitungan BTB ( Bromo Timol Biru ) :
Lidya Natalia
Diskusi dan Pembahasan
Cuka merupakan larutan asam yang dibuat dari reaksi oksidasi etanol : CH3CH2OH. Cuka sendiri sudah sejak lama digunakan sebagai bahan masakan, misalnya untuk salad, ikan, dll. Komponen kimia utama cuka adalah asam asetat atau disebut asam etanoat (CH3COOH). Kadar asam asetat dalam cuka sangat bervariasi. Asam asetat atau asam etanoat adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma pada makanan. Asam cuka ataupun asam asetat tersebut memiliki rumus empiris C2H4O2.
Asam asetat murni adalah cairan higrokopis tak berwarna dan memiliki titik beku 16.7c , dalam hasil praktikum kmi, kami mendapatkan bahwa kadar asam asetat dalam cuka tersebut menggunakan indikator PP 9,197%, dan BTB 10,72% terdapat cukup selisih yang besar antara hasil praktek yang kami lakukan dengan kadar asam asetat yang tertera dalam botol cuka yaitu 25%.
Lidya Natalia
Kesimpulan
Melalui uji titrasi asam basa menggunakan NaOH 0,1340 M,diperoleh kadar asam asetat dalam cuka bervolume 250 ml yang menggunakan indikator PP adalah 9,197% sedangkan indikator BTB 10,72%, pada label tertulis 25% asam asetat. Dari hasil praktikum didapat hasil yang menggunakan PP adalah 36,78%, dan yang menggunakan BTB adalah 42,88%.
1. Tingkatkan ketelitian mata agar saat perubahan awal terjadi, segera hentikan penetesan, sehingga warna yang dihasilkan tidak pekat.
2. Ketetapan pembuatan larutan pada proses penimbangan harus sangat diperhatikan.
3. Alat dan bahan harus diletakkan ditempat yang steril.
4. Perhatikan tetesan agar mendapat hasil yang akurat, setelah itu hasil tetesan harus langsung dicatat.
Medytia Felix
Mega Juliana P
Saran
2. Ketetapan pembuatan larutan pada proses penimbangan harus sangat diperhatikan.
3. Alat dan bahan harus diletakkan ditempat yang steril.
4. Perhatikan tetesan agar mendapat hasil yang akurat, setelah itu hasil tetesan harus langsung dicatat.
Medytia Felix
Kata Penutup
Kami selaku tim peneliti berterima kasih kepada guru pembimbing yaitu Ibu Elizabeth Tjahjadarmawan yang telah membimbing dan membantu kami dalam praktek dan pembuatan laporan. Sekiranya ada kesalahan-kesalahan kecil mohon dimaafkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Mega Juliana P
Daftar Pustaka
Tjahjadarmawan , Elizabeth. 2016. Bernas Kimia Jilid 2. Jogjakarta : Citra Media
http://www.academia.edu/12605448/Penentuan_kadar_asam_cuka
Medytia Felix
Penulis : Luis Lusiano, Medytia Felix, Lidya Natalia, Mega Juliana P
Foto : Mega Juliana P, Medytia Felix
Editor : Mega Juliana P